Terdengar keren ya, Vertigo.
Namanya saja yang keren. Rasa sakitnya tidak.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan hormat Para Pembaca setia Blognya PakDod.
Atau panggilannya PakDodders.
Ini kok malah kayak nulis surat ke perusahaan ya. Ah, lupakan.
Oke, setelah blog ini belum mendapat sentuhan selama setahun belakangan. Tiba-tiba muncul keinginan untuk merehab Blog yang dulunya dikenal sebagai Blog Doddysabilitas kini berubah menjadi Blognya PakDod. Dengan konsep sederhana, namun banyak diupdate (maunya).
Sudah kurang lebih 13 bulan lamanya bekerja di wilayah Jambi. Tepatnya ditengah kebun homogen Kelapa Sawit. Aktivitas sehari-hari yang begitu padat sehingga menyit banyak waktu, pikiran dan kesehatan.
Tunggu dulu. Kenapa kesehatan?
Ya, kesehatan. Kesehatan merupakan kunci segala dari aktivitas. Belakangan ini memang aktivitas yang begitu padat menyebabkan pola makan tidak teratur, istirahat menjadi kurang karena begadang, dan asupan gizi nutrisi yang ala kadarnya.
Sehingga 2 minggu yang lalu, gue mulai mengawali sakit yang menyebabkan tidak bisa bekerja secara optimal. Perlu kalian ketahui, selama hidup melajang dan merantau (M&M) perhatian untuk diri sendiri berkurang. Karena kurang diperhatikan sih. #BukanKodeBiasa
Makan sering terlambat. Tidur terlalu larut malam. Cuaca ekstrim yang berubah-ubah. Semuanya paket komplit.
Dan setelah kurang lebih istirahat 56 hari di rumah dan tidak ada menunjukan keadaan menjadi fit malh semakin memburuk. Akhirnya mau tidak mau gue harus diopname di Rumah Sakit.
Pengalaman seumur hidup baru kali ini gue diopname. Jam setengah 11 malam gue sampai di Rumah Sakit Daerah diantar dengan kendaraan ambulan kebun. Sakitnya itu dinamakan vertigo. (Setelah besok pagi dilakukan diagnosa dengan dokter setempat dan hasil lab).
Vertigo. Rasanya seperti kepala kamu digoyang-goyang ke kanan dan ke kiri. Pusing banget. Bahkan untuk duduk saja, keringet dingin keluar.
Jadi selama kurang lebih 5 hari di Rumah Sakit, dan dinyatakan bisa pulang oleh dokter. Banyak hal yang menjadi pelajaran, bahwa seyogyanya Badan Manusia masih ada batas sehatnya. Bukan makhluk sempurna yang tidak pernah sakit.
Sakit, sakit merupakan rejeki yang diberikan seblum sehat. Kenapa demikian, tanpa adanya rasa sakit, mungkin saja kita langsung meninggal tanpa diketahui asal usulnya.
Tuhan memberikan kita sakit, sebagai alarm bagi tubuh agar tetap dijaga.
Percayalah, semua yang diberikan dan digariskan dalam takdir hidup kita semuanya sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Tingal kita sebagai hamba-Nya bisa menjalaninya atau tidak.
"Bersyukurlah ketika Sehat maupun Sakit"
"Bersyukurlah ketika Sehat maupun Sakit"
Terima kasih.
PakDod
Blog Writer
1 comment:
semangat om
Post a Comment