“Nomor yang anda hubungi sedang
sibuk” terdengar suara operator di ujung sana.
“Ah,sialan. Macem mana pula
kita berangkat ni? Awak udah telpon abang angkotnya. Tapi gak masuk-masuk
pula.Bah. Pusing aku” Ujar Bang To geram.
Pagi itu angkot yang
ditunggu-tunggu belum juga muncul. Sejam lagi, kuliah di Dramaga mulai.
“Nah itu dia angkotnya” ujar ku
beranjak dari portal mesjid tempat kami sering kumpul.
Ngomong-ngomong masalah portal.
Gak afdol, kalo kalian belum pada jatuh kalo lagi duduk rame di portal itu.
Hehehe. Sakitnya gak terasa cuy, malunya gak ketulungan.
“Bang, kenapa nyah aku tadi telpon gak bisa masuk”
Bang To mendatangi salah satu supir angkot
“anu..a’ baterainya low bet
belum di charge tadi”
“kami udah nunggu setengah jam
yang lalu di sini” lanjut Bang To
Sekarang zaman moderen cuy.
Angkot aja bisa di Calling kayak taksi.
Malahan kayak gue punya ide
baru untuk pengembangan unit usaha jasa angkutan umum di daerah. *bahasanya euy
Gue sempet mikir gimana kalau
angkot kita terapin sistem booking online. Pesan via internet gitu. Nama situs
yang cocok kayaknya. www.ngangkotonline.com
Terus ada harga promo juga
kayak tiket pesawat. Gimana gak canggih tuh. Ayo sebagai pemuda generasi
penerus bangsa. Kita kembangkan usaha ini, jangan mau kalah dengan bangsa lain.
Itu hanya sebagian kecil dari
sistem pemanggilan arwah eh angkot. Masih banyak lagi. Pemesanan angkot via sms
juga sudah diterapkan. Sayangnya, belum ada yang mengembangkan menggunakan
merpati pos. Tuiing.
Angkot merupakan bentuk
komunikasi sederhana antara penumpang dan supir. Seperti halnya, ketika kita
ingin menyetop sebuah angkot.
“Kiri”
“Pinggir”
“depan, kiri”
“left”
Eee..Kayaknya di luar negeri
bule gak punya angkot deh.
Tapi jangan salah. Suatu ketika
gue pernah ngelihat bule suami istri mau naik angkot lho.
Percakapan yang terjadi mungkin
seperti ini.
“Yuk, mister. Stasiun” ujar
mamang angkot
“Execuse me, can you bring us
to Bogor Botanical Garden?” tanya bule laki.
“Botani? No, mister. Naik 09
kalau mau ke Botani” jawab mamang penuh semangat
“???”Bulenya bingung mampus
Dan serius itu pernah terjadi.
Rasanya gue sebagai mahasiwa yang paham bahasa inggris. Pengen turun dari
angkot terus jelasin sama bulenya. Nganterin tuh bule ke tujuan. Dapat dollar deh
eh dapet pengalaman sebagai Tour Guide
dadakan. Sayangnya, itu semua di benakku saja.
Itu beberapa mantra dari
beberapa daerah untuk membuat angkot itu berhenti. Mungkin daerah lain
berbeda-beda mantranya.
No comments:
Post a Comment