Sunday, January 8, 2012

Mabuk Kacang


Apa yang kalian lihat dari gambar di atas?
Badak galau karena gagal move on?
Salah.
Beruang abis di cerai sama bininya?
Salah.
Manusia imajiner yang kehilangan akal mencoba bunuh diri dengan kacang.
Betul.

Oke, postingan kali ini bakalan ngasih tahu temen-temen bagaimana cara merebus kacang tanah ala anak kos yang sotoy, menghabiskannya secara brutal dan tanpa perike-kacang-an dan mengungjap kenapa cherrybele dituduh plagiat lagu SNSD?
Oke yang terakhir gue gak bahas. Cukup mereka dan Tuhan yang tahu.


Ada yang peribahasa yang bilang, Kacang lupa kulitnya. Kata siapa kacang bisa lupa sama kulitnya? Kacang nggak punya otak, gimana dia lupa kalo dia gak mengingatnya? #betultidak ? Kacang itu hanya move on dari kulitnya ke perut kita.

Eniwei, hari Sabtu kemarin gue bersama temen-temen kampus habis panen raya tanaman di kebun. Hasil jerih payah, keluh kesah dan baju yang selalu basah oleh keringat. Kacang, keledai kedelai, dan jagung yang kami tanam selama kurang lebih satu semester membuahkan mensayurkan hasil. Semua pulang dengan karung-karung yang dipenuhi jagung dan kacang tanah, untuk kacang kedelai hasilnya cuma beberapa kantong plastik besar.

Dan, temen gue pulang membawa satu karung kacang tanah kira-kira 5 kg lebih yang masih berlumuran tanah (Yaiyalah, kalo berlumuran salju jadi Kacang Salju dong).
Karena hari minggu tadi pagi gue kaga ada jadwal apa-apa alias nganggur. Bogor mendung, kadang gerimis rintik-rintik. Gue kaga sampai hati melihat sekarung kacang tergeletak di luar pintu kos. Dengan semangat 45, berbekal ilmu dari internet. Gue dan temen kos berniat bikin kacang rebus. Hore.

Berhubung kami bedua buta sama sekali dengan cara masak kacang rebus, akhirnya coba-coba bereksperimen. Oke buat temen-temen yang senasib, gue bakal kasih tahu cara-cara masak kacang rebus mulai dari masih berlumuran tanah hingga berlumuran air liur alias di makan. Tentu secara doddysabilitas.
 Cekidot!

Yang pertama yang harus dilakukan adalah, cuci kacang hingga bersih menggunakan air. Dilarang menggunakan bensin. Mahal.
Cabut sisa akar yang masih melekat pada kacang. Harus sabar ya J.
Gue dibantu sama Marcell Wanabe. Bukan Marcella Zalianty ya. Hehehehe

Bilas sampai betul-betul bersih. Bisa dilihat dari sisa air cucian kacangnya. Masih keruh atau jernih.
Karena cuci kacangnya di bak dan ember kosan jadi jangan sampai cucian kalian nanti berasa kacang.
#AnakKosGakModal

Setelah itu, rebus menggunakan air. Kalau pengen cepet pake kompor gas elpiji (Sekalian promo program pemerintah). Gunakan panci besar berbahan stainless steel lengkap dengan tutupnya. Sesuaikan kapasitas panci dengan jumlah kacang yang mau direbus idup-idup.

Tambahkan garam sesuai selera. Kalau bisa jangan berlebihan , ntar orang yang makan menyangka kalian gak pinter masak atau lagi pengen kawin. Which one?

Setelah itu tunggu sampai Rebusan air kacang tinggal seperempat dari panci (Sumber: dapurmbakasri.blogspot.com). Sembari menunggu kalian bisa nyanyi lagu Kacang.

Kacang, aku tahu kita tak banyak bicara.
 Kau didalam sana,asik bersauna....
Kacang, aku tahu. Kita tak banyak bertemu.
Namun karna kamu, perutku terisi...
(Inspirasi Lagu Resah Tanpamu -Anji dan Titi Kamal)

Matikan kompor gas. Diamkan dulu sebentar. Biar kita makannya gak terlalu kepanasan. Dan Wuala! Kacang Rebus ala Doddysabilitas siap dikunyah.
Kunyahan pertama
*kresss*
Eksperimen pertama  gagal.  Rasanya betul-betul abstrak. Ada yang asin banget, asin biasa dan biasa aja.             
Bukan mahasiswa namanya kalo gak melakukan perbaikan yang berkelanjutan (kok rasanya pernah denger ya, J) dan setelah Eksperimen ke dua yang dijalankan oleh penghuni kos yang lain. Terciptalah kacang rebus dengan rasa yang pas.
Gue sampai terharu. Betul-betul besar jasamu tukang kacang rebus. Demi sesuap kacang, gue mau bilang. Aku Padamu!

Dan akhirnya kacang-kacang itu dibagikan ke penghuni kosan baik yaing gaib maupun non gaib. Kalau makan kacang sekarung bakalan mabuk kacang kan? Selain itu, kami juga bagi-bagi ke mamang sama ibu pengurus kos. Kalau melihat keadaan sekarang apa masih bisa dikatakan kacang lupa kulitnya. Kulitnya masih bisa dipake buat kerajinan anak TK atau SD kok. Sekalian zero waste alias ngga ada  limbah yang terbuang. Limbah beda dengan sampah ya.

Dan sekarang gue kepikiran untuk mengembangkan karir usaha kacang. Mungkin suatu saat gue pengen bikin kacang dengan berbagai macam warna. Hijau, merah atau biru atau memadukan cita rasa rendang dengan kacang. Dijamin original dan Indonesia banget. Kalau kalian berminat, hubungi saya ya, ntar buka lapak di Kaskus deh. Biar bisa delivery kacang online. Maybe? You should try it! Nothing is Impossible.

Iklannya bakalan pake jargon.
Kacang Rendang. Rasanya Nendang.

Dan gue nendang diri dari postingan ini.

Selamat Bereksperimen!
Salam Dodysabilitas!?

1 comment:

Ratih Angga Dewi said...

follow balik nya ditunggu di http://dewi-movie.blogspot.com :)